Techno Blog - Slide 1

Thinking With Technology.

Thecno Blog - Slide 2

Thinking With Technology.

Thecno Blog - Slide 3

Thinking With Technology.

Thecno Blog - Slide 4

Thinking With Technology.

Thecno Blog - Slide 5

Thinking With Technology.

Jumat, 11 Januari 2013

Sharing Akses Email Tanpa Password Melalui Gmail Email Delegation


        Andaikan Anda sedang sakit dan ingin agar teman Anda dapat mengakses akun Gmail sehingga dia dapat membalas beberapa email penting, maka salah satu cara yang Anda lakukan adalah memberikan password kepadanya.
Tetapi ketika Anda memberikan password, tidak hanya akses komplit ke Gmail, tetapi semua layanan Google dapat diakses oleh teman, dan tentunya hal tersebut membuat khawatir Anda juga. Solusinya adalah Anda dapat menggunakan fasilitas Google Email Delegation. Dengan fasilitas ini, Anda dapat memberikan hak akses dasar ke inbox akun Gmail. Menariknya, teman tidak perlu tahu password Anda. Berikut penjelasannya.

  1. Akses akun Gmail Anda. Kemudian klik ikon gear di sudut kanan atas dan pilih opsi Settings.
  2. Pada halaman Settings, klik tab Accounts and Import. Pada bagian Grant access to your account, klik link Add another account.
  3. Masukkan alamat Gmail (Ingat! Harus Gmail) yang ingin Anda berikan hak akses. Setelah Anda melakukan pengaturan. Gmail akan mengirimkan sebuah email kepada penerima hak akses melakukan konfirmasi. Setelah proses verifikasi selesai, diperlukan waktu hingga 30 menit untuk Google dalam menyelesaikan permintaan tersebut.
  4. Setelah teman melakukan konfirmasi dengan menekan link ‘accept request’, Anda dapat melihat akun teman Anda di bagian Grant access to your account.
  5. Untuk mengakses akun Gmail Anda yang telah di delegasikan. Teman Anda harus membuka inbox Gmail dan menekan foto profil di sudut kanan atas. Jika email telah di delegasikan secara sukses, maka akun Gmail Anda ditampilkan. Teman Anda cukup menekan akun Gmail Anda untuk membuka inbox. Maka inbox Anda akan ditampilkan pada tab baru.
  6. Teman dapat melakukan kontrol dasar pada inbox Gmail Anda seperti membaca dan mengirim email. Semua email yang dikirimkan oleh teman akan memiliki informasi ‘sent by’ yang di dalamnya menampilkan alamat email teman Anda. Tetapi pada bagian ‘from’ tetap menampilkan alamat Gmail Anda. Teman Anda juga dapat mengakses semua daftar kontak sehingga dia tidak perlu mendapatkan masalah ketika mengirimkan email.
  7. Jika Anda ingin menghentikan fasilitas ini. Akses kembali tab Accounts and Import dan klik Delete link untuk menghapusnya. Anda dapat mendelegasikan akun ke user lain secara bersamaan dengan batas maksimal 10 user.

Kamis, 10 Januari 2013

Perbedaan HTTP dan HTTPS


Saat Anda sedang melakukan browsing, pastinya sering melihat URL website dengan awalan HTTP atau HTTPS. Mungkin Anda pernah bertanya-tanya apa perbedaan di antara keduanya, lalu apa fungsinya. Berikut penjelasannya...

Perbedaan
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah suatu protokol yang digunakan oleh WWW (World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP ini.
Problem yang ada pada HTTP adalah komunikasi yang berjalan tidak aman sepenuhnya. Informasi yang Anda kirimkan kepada website seperti informasi kontak dapat dengan mudah diambil oleh pihak ketiga. Jika Anda sedang mengakses website seperti amazon.com atau paypal.com, tentunya informasi penting yang ada tidak ingin diketahui orang lain bukan?
Lalu pada HTTPS, dari tampilannya adalah tambahan huruf ‘S’ di belakangnya yang berarti Secure atau aman. Protokolnya masih masih sama, tetapi dengan tambahan ‘lapisan’. Protokol HTTP dilapisi oleh SSL/TLS (Secured Socket Layer/Transport Layer Secutiry) untuk sebagai langkah pengamanan dan berfungsi untuk melakukan autentikasi website sehingga Anda dapat mengetahui bawah website tersebut akan melakukan enkripsi data.
Misalnya ketika Anda mengetikkan alamat amazon.com. ketika sedang melakukan browsing melihat-lihat barang yang dijual, maka protokol HTTP yang digunakan mengingat tidak ada informasi data pribadi yang sedang terlibat.
Tetapi ketika Anda sudah melakukan proses input ketika ingin melakukan pembelian, jelasnya data penting seperti informasi kartu kredit akan terlibat. Maka halaman penginputan data akan menggunakan protokol HTTPS.

Seberapa Aman HTTPS?
Protokol HTTPS seharusnya aman, tetapi bukan berarti sepenuhnya aman 100%. Pada beberapa situasi, pemilik website bisa saja tidak mengimplementasikan HTTPS dengan benar, atau bisa saja sertifikasinya sudah expired atau invalid. Maka dari itu di dalam sebuah website yang telah mengaplikasikan protokol HTTPS, bukan berarti juga website tersebut termasuk yang valid. Karena bisa saja website phishing yang telah diduplikasi sehingga tampilannya sama seperti amazon.com atau paypal.com. dalam kasus ini, Anda harus lebih pintar untuk menentukan apakah website tersebut terpercaya atau tidak.
Mengecek Website HTTPS yang Benar
Pada browser, Anda dapat melihat status HTTPS website pada address bar. Contohnya pada Firefox, ketika Anda mengakses website dengan protokol HTTPS, maka di samping kiri alamat akan ditampilkan ikon gembok. Klik ikon tersebut untuk melihat detail informasinya. Sedangkan pada browser Chrome, justru lebih detail dengan menampilkan informasi melalui tab Permissions dan Connection. Jika terdapat error mengenai sertifikasi maka yang ditampilkan pada layar monitor adalah ‘Secure Connection Failed’. Jika Anda yakin bahwa website tersebut tidak berbahaya, klik opsi Add Exception dan melajutkan.
Kesimpulannya, dengan perbedaan protokol yang digunakan pada website, Anda dapat mengetahuinya apakah data penting yang terlibat di dalamnya aman atau tidak. Tetapi lebih jelasnya Anda juga perlu lebih pintar lagi karena website yang sudah menerapkan protokol HTTPS belum tentu juga aman.

Antara Protocol SSL dan TSL


Secure Socket Layer (SSL) dan Transport Layer Security (TLS), merupakan kelanjutan dari protokol kriptografi yang menyediakan komunikasi yang aman di Internet. Protokol ini menyediakan authentikasi akhir dan privasi komunikasi di Internet menggunakan sryptography. Dalam penggunaan umumnya, hanya server yang diauthentikasi (dalam hal ini, memiliki identitas yang jelas) selama dari sisi client tetap tidak terauthentikasi.
Authentikasi dari kedua sisi (mutual authentikasi) memerlukan penyebaran PKI pada clientnya. Protocol ini mengizinkan aplikasi dari client atau server untuk berkomunikasi dengan di desain untuk mencegah eavesdropping dan message forgery.
Protocol SSL dan TSL berjalan pada layer dibawah application protocol seperti HTTP, SMTP and NNTP dan di atas layer TCP transport protocol, yang juga merupakan bagian dari TCP/IP protocol. Selama SSL dan TLS dapat menambahkan keamanan ke protocol apa saja yang menggunakan TCP, keduanya terdapat paling sering pada metode akses HTTPS. HTTPS menyediakan keamanan web-pages untuk aplikasi seperti pada Electronic Commerce. Protocol SSL dan TLS menggunakan cryptography public-key dan sertifikat public key untuk memastikan identitas dari pihak yang dimaksud. Sejalan dengan peningkatan jumlah client dan server yang dapat mendukung TLS atau SSL alami, dan beberapa masih belum mendukung. Dalam hal ini, pengguna dari server atau client dapat menggunakan produk standalone-SSL seperti halnya Stunnel untuk menyediakan enkripsi SSL.
TLS memiliki sejumlah pengukuran keamanan mulai perlindungan terhadap downgrade protokol ke versi sebelumnya. Penggunaan message digest yang dilengkapi dengan kunci, sehingga hanya pemegan kunci yang dapat melihat messgae authentication code (MAC).
SSL 3.0 yang merupakan pengembangan dari SSL 2.0 dengan menambahkan cipher berbasis SHA-1 dan dukungan terhadap autentikasi sertifikat.

Rabu, 09 Januari 2013

Open System Interconnection (OSI) Layer

          Masalah utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah karena mereka menggunakan protocol dan format data yang berbeda-beda. Untuk mengatasi ini, International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang dikenal sebagai Open System Interconnection (OSI) model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda.
          Model OSI adalah suatu dekripsi abstrak mengenai desain lapisan-lapisan komunikasi dan protokol jaringan komputer yang dikembangkan sebagai bagian dari inisiatif Open Systems Interconnection (OSI). Model ini disebut juga dengan model “Tujuh lapisan OSI” (OSI seven layer model).
Ilustrasi berjalannya OSI Layer

Penjelasan tentang fungsi OSI Seven Layer Model :

1. Layer Physical
          Layer Physical adalah layer yang paling sederhana, berhubungan dengan Electrical (dan Optical) koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat di transmisi melalui media jaringan, contohnya kabel, Transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti Repeater, Hub dan Network Card berada pada layer ini.


2. Layer Data-link

          Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggungjawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.

3. Layer Network
          Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange. Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware. Beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh Layer Network :

  1. Membagi aliran data biner ke paket diskrit dengan panjang tertentu
  2. Mendeteksi Error
  3. Memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
  4. Mengendalikan aliran
4. Layer Transport
          Layer Transport Data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange) yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX. Layer transport adalah pusat dari mode OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.


5. Layer Session
          Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini; NETBIOS: suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft Networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.


6. Layer Presentation
         Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal; translasi dari berbagai tipe pada syntax system. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.


7. Layer Application
          Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, Telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.



Keterangan OSI Seven Layer Model

Lapisan
Nama Lapisan
Fungsi
Protokol
7
Aplikasi (Application)
Memberikan layanan ke jaringan komputer untuk aplikasi user dan mengadakan komunikasi dari program ke program. Lapisan ini merupakan yang paling dekat dengan user.
FTP, P2P, HTTP, SMTP
6
Penyampaian (Presentation)
Bertanggung jawab untuk penampilan teks dan gambar yang berformat ASCII, EBCDIC,JPEG,MPEG, dan lain sebagainya.
ASCII, EBCDIC, MIDI, MPEG, TIFF, JPEG, PICT, Quicktime
5
Sesi (Session)
Berfungsi untuk membuka atau menutup session antar aplikasi.
SQL, NETBEUI, RPC, XWindows
4
Transport
Bertanggung jawab atas keutuhan transmisi data.
Connection Orriented
Memiliki tiga langkah untuk pengiriman data ( mengadakan koneksi, Pengiriman data dan Pemutusan Koneksi).
Ciri-ciri :
1. Semua paket mendapat aknowledgment dari pengirim
2. Paket yang tidak diterima / error di tengah jalan akan dikirm ulang
3. Paket disusun kembali seperti pada waktu asal dikirim
Di lapisan ini terdapat Flow Control yang terdiri dari tiga jenis :
1. Buffering data yang dikirim disimpan di memory jika penerima sibuk
2. Source Quence Message Penerima mengirimkan pesan agar pengirim memperlambat pengiriman data
3. Windowing pengiriman data berbasis Acknowledgment
Connectionles Orriented connection yang tidak ditunjang oleh acknowledment ( misal port UDP ).
TCP, UDP, IPX/SPX
3NetworkLayer yang menyediakan topologi logika jaringan yang memungkinkan penggunaan IP, Routing dan sebagainya.
IP, IPX, ARP, RARP, ICMP, RIP, OSPF, BGP
2
Data Link
Berfungsi untuk mengatur topologi jaringan, Error Notification dan Flow Control. Piranti yang bekerja di lapisan ini adalah :
Misalnya : Switch dan Bridge
SUP, PPP, MTU
1
Physical
Merupakan layer untuk menentukan koneksi fisik jarigan seperti kabel, konektor, dan tipe interface.
10BaseT, 100BaseTX, 1000BaseTX, HSSI, V3.5, X2.1, UTP, BNC, RJ45
Gambar Komponen Jaringan OSI Layer


Penjelasan :

1. Layer Physical
Network components:
  • Repeater
  • Multiplexer
  • Hubs(Passive and Active)
  • TDR
  • Oscilloscope
  • Amplifier
Protocols:
  • IEEE 802 (Ethernet standard)
  • IEEE 802.2 (Ethernet standard)
  • ISO 2110
  • ISDN
2. Layer Data Link
Network components:
  • Bridge
  • Switch
  • ISDN Router
  • Intelligent Hub
  • NIC
  • Advanced Cable Tester
Protocols:
Media Access Control:
Communicates with the adapter card
Controls the type of media being used:
  • 802.3 CSMA/CD (Ethernet)
  • 802.4 Token Bus (ARCnet)
  • 802.5 Token Ring
  • 802.12 Demand Priority
Logical Link Control
  • error correction and flow control
  • manages link control and defines SAPs
802.2 Logical Link Control
3. Layer Network
Network components:
  • Brouter
  • Router
  • Frame Relay Device
  • ATM Switch
  • Advanced Cable Tester
Protocols:
  • IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;
  • IGMP;
  • IPX
  • NWLink
  • NetBEUI
  • OSI
  • DDP
  • DECnet
4. Layer Transport
Network components:
  • Gateway
  • Advanced Cable Tester
  • Brouter
Protocols:
  • TCP, ARP, RARP;
  • SPX
  • NWLink
  • NetBIOS / NetBEUI
  • ATP
5. Layer Session
Network components:
  • Gateway
Protocols:
  • NetBIOS
  • Names Pipes
  • Mail Slots
  • RPC
6. Layer Presentation
Network components:
  • Gateway
  • Redirector
Protocols:
  • None
7. Layer Application
Network components:
  • Gateway
Protocols:
  • DNS; FTP
  • TFTP; BOOTP
  • SNMP; RLOGIN
  • SMTP; MIME;
  • NFS; FINGER
  • TELNET; NCP
  • APPC; AFP
  • SMB

Kamis, 04 Oktober 2012

Mengenai Penetration Testing


                Salah satu cara menguji keamanan sebuah sistem (jaringan atau aplikasi) adalah dengan mencoba menyusup ke sistem. Cara yang dikenal dengan nama penetration testing (pentest) ini dipopulerkan oleh Dan Farmer dan Wietse Venema dengan semboyannya, “Improving the security of your site by breaking into it.”
                Meskipun lazim dilakukan, sebetulnya secara keilmuan pentest itu kurang tepat. Ada beberapa masalah terkait dengannya. Masalah yang pertama adalah pentest dilakukan pada tahap akhir dari siklus pengembangan sistem. Jika pentes menemukan celah keamanan, sudah terlambat untuk dilakukan perbaikan. Jika diperbaiki juga membutuhkan biaya yang lebih mahal.
                Hal kedua, dan sangat penting, pentest mencoba mencari kesalahan dalam satu satuan waktu. Batasan dari pekerjaan ditentukan oleh ketersediaan waktu, bukan kelengkapan dari pengujian. Sebagai contoh, pekerja pentest diberi waktu satu bulan. Selama satu bulan itu, pelaku pentest mencoba mencari kelemahan sistem. Setelah satu bulan, laporan dibuat. Bisa jadi sesungguhnya untuk menguji keseluruhan sistem dibutuhkan waktu tiga bulan, akan tetapi karena metodologi pentest berbasis waktu, maka selesai atau tidak selesai, pekerjaan dianggap selesai.
                Jika pekerja pentest menemukan celah keamanan, ia dinyatakan sukses. Jika tidak ditemukan celah keamanan, apakah ini merupakan jaminan sistem aman? Tidak ditemukannya celah keamanan mungkin disebabkan pelaku pentest belum mencapai bagian yang bermasalah (karena keterbatasan waktu). Bisa juga pelaku pentest masih belajar sehingga dia belum dapat menemukan celah yang seharusnya dapat ditemukan. Atau, bahkan pelaku pentest sebenarnya tidak bekerja. Intinya, tidak ditemukan masalah tidak menjadi jaminan tidak ada masalah.
                Hasil pentest tentu saja bisa menjadi tidak merepresentasikan kondisi keamanan sesungguhnya, tetapi hanya sebagai sebuah snapshot keamanan yang diuji dengan cara dan waktu yang terbatas. Bahayanya adalah jika pemilik sistem merasa aman. Ini dikenal dengan istilah false sense of security.
                Analogi pentest mungkin seperti ini. Anda diminta untuk menguji keamanan dari sebuah gedung dengan cara mencoba menjebol dindingnya. Misalnya, Anda diminta menendang dindingnya atau menabraknya dengan motor. Tentu ini bukan cara terbaik untuk menguji keamanan sebuah bangunan. Cara yang lebih benar adalah dengan cara melihat dokumen desain (untuk memastikan bahwa ketebalan dinding memang sudah sesuai dengan standar atau tiang sudah diletakkan pada tempat yang benar) dan menguji di lapangan (untuk memastikan bahwa desain memang benar-benar diimplementasikan bukan sekedar ada di dokumentasi saja). Secara keilmuan, cara yang terakhir itu yang lebih benar.
                Apakah pentest tidak bermanfaat? Tentu saja pentest bermanfaat. Hanya saja kita harus paham batasan yang ada sehingga dapat menginterpresentasikan hasil pentest lebih baik dan pada tempatnya. Pentest dapat menjadi titik awal dari sebuah evaluasi keamanan. Setelah dilakukan pentest, dapat dilakukan evaluasi keamanan yang lebih menyeluruh. Hasil dari ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keamanan dengan lebih baik.
“Hasil pentest tentu saja bisa jadi tidak merepresentasikan kondisi keamanan sesungguhnya.”

Jumat, 17 Agustus 2012

Membuat Banner Sederhana

          Di artikel ini Saya akan membahas tentang Membuat Banner Sederhana menggunakan Software Adobe Photoshop dengan versi CS3.

Tahap :

1. Buka aplikasi Adobe Photoshop dengan versi apapun tidak masalah. Setahu Saya setiap versi memiliki beberapa persamaan. Jadi, cara ini bisa diterapkan di beberapa versi.

2. Setelah terbuka, klik New atau dengan shortcut Ctrl+N.

3. Tentukan nama File Anda, "Width, Height, Resolution, Color Mode, dan Background Contents" sesuai keinginan Anda. Jika sudah, klik OK.
Maka akan muncul lembar kerja baru.

4. Tentukan warna foreground/background color, dengan double click pada menu Color yang berada di sisi kanan lembar kerja. Disini Saya memilih warna biru.
Setelah itu klik OK.
Kemudian (biasanya) bisa dengan menekan tombol Alt+Del.
Lalu akan menjadi seperti dibawah ini.

5. Lalu, pilih Brush Tool yang berada di sisi kiri lembar kerja atau Tool Box.

6. Setelah itu, tentukan warna Foreground, dengan Double Click di kotak pertama yang berada di menu Color di sebelah kanan lembar kerja.
Jika sudah, tentukan Model atau Jenis Brush yang terdapat pada menu atasnya. Pilih Model atau Jenisnya dan juga Master Diameter.
Kemudian, sapukan Brush di area lembar kerja Anda sesuai dengan Model atau Bentuk yang Anda inginkan.

7. Setelah Anda selesai menyapukan Brush pada area lembar kerja, maka kurang lebih hasilnya seperti yang Saya kerjakan di bawah ini.

Pilih juga bentuk Brush yang lainnya. Agar mendapatkan Desain yang menarik.
Sesuaikan desain sapuan Brush hingga mendapatkan hasil yang menarik.

8. Langkah selanjutnya pada Tool Box, pilih menu untuk membuat Teks (T).
Klik pada lembar kerja, dan tentukan tulisan yang akan Anda buat.
Jika sudah, pada kotak Layers yang berada di pojok kiri bawah. Klik kanan pada Layer Teks yang baru Anda buat. Lalu pilih Rasterize Type.

9. Kemudian Double Click pada Layer Teks yang sudah di Rasterize. Kemudian tentukan Layer Style yang Anda suka dan sesuaikan dengan kreatifitas Anda sendiri hingga mendapatkan hasil yang terbaik.
Seperti di bawah ini.
Buatlah berulang-ulang dengan membuat Teks lagi. Lalu sesuaikan Layer Style juga, dengan mengatur penempatan posisi teks yang Anda buat. Aturlah dengan baik dengan memanfaatkan options yang berada di dalam kotak Layer Style.
Jika selesai, maka Anda akan mendaptkan hasil kurang lebih seperti yang saya buat dengan sederhana.


              Sekian dari Saya, lebih dan kurangnya dari penjelasan artikel di atas mohon dimaklumi. Jika kurang jelas, bisa di tanyakan.

Kamis, 24 Mei 2012

Pengkabelan Dalam Jaringan Komputer

Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan terminator diujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel Coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik). Akan dibahas sedikit bagaimana komputer terhubung satu sama lain, mulai dari teknologi kabel Coaxial hingga teknologi laser. Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis kabel UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel berikut :
Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering Digunakan
Topologi Jaringan
Jenis Kabel Yang Umum Digunakan
Topologi Bus
Coaxial, twisted pair, fiber
Topologi Ring
Twisted pair, fiber
Topologi Star
Twisted pair, fiber

Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu:
·Coaxial cable
·Fiber Optik
·Twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair)

a) Kabel Coaxial
Dikenal dua jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil). Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”) Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut :
· Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang cukup lebar).
· Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
· Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
· Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
· Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
· Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
· Setiap segment harus diberi ground.
· Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
· Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

 
Kabel Coaxial Thicnet dan Thinnet

Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”) Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :

· Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
· Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
· Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).
· Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
· Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
· Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
· Panjang minimum antar TConnector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
· Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

b) Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber*Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.


 
Kabel Fiber Optik

c) Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair (STP) dan unshielded twisted pair (UTP). STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.

Kategori Twisted Pair Cable

Kategori kabel
Type
Feature
Type CAT 1
UTP
Analog [biasanya digunakan di perangkat telephone pada umumnya dan jalur ISDN(Integrated Service Digital Network). Juga untuk menghubungkan modem dengan line telepon]
Type CAT 2
UTP
Up to 1 Mbits (sering digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 3
UTP, STP
16 Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi token ring atau 10BaseT)
Type CAT 4
UTP, STP
20 Mbits data transfer (biasanya digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 5


100 Mbits data transfer / 22 db
Type CAT 5enhanced
UTP, STP
1 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10 Gbit/s up to 25 meters . 20,2 db (Gigabit Ethernet)
Type CAT 6
Up to 155 MHz or 250 MHz
2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10 Gbit/s up to 25 meters . (Gigabit Ethernet)
Type CAT 7
Up to 200 MHz or 700MHz
Giga-Ethernet / 20.8 db (Gigabit Ethernet)

Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola Star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax, karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa grade atau kategori dari kabel twisted pair. Kategory tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah : Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa). Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps. 

 
Kabel UTP, STP dan Konektor RJ-45

UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
Kategori 5 atau 5e adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan, baik pada 10 Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Konector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.
 
UTP cable CAT 5

Straigt Cable

Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, seperti tabel 6 :
Standar Pemasangan Kabel UTP pada Konektor RJ-45
Pin 1 wire color :
White/orange
Pin 2 wire color :
Orange
Pin 3 wire color :
White/green
Pin 4 wire color :
Blue
Pin 5 wire color :
White/blue
Pin 6 wire color :
Green
Pin 7 wire color :
White/brown
Pin 8 wire color :
Brown

Crossover Cable

 
Dasar Koneksi Crossover Untuk Kabel UTP

 
Pemasangan Kabel UTP Untuk Crossover