Techno Blog - Slide 1

Thinking With Technology.

Thecno Blog - Slide 2

Thinking With Technology.

Thecno Blog - Slide 3

Thinking With Technology.

Thecno Blog - Slide 4

Thinking With Technology.

Thecno Blog - Slide 5

Thinking With Technology.

Kamis, 04 Oktober 2012

Mengenai Penetration Testing


                Salah satu cara menguji keamanan sebuah sistem (jaringan atau aplikasi) adalah dengan mencoba menyusup ke sistem. Cara yang dikenal dengan nama penetration testing (pentest) ini dipopulerkan oleh Dan Farmer dan Wietse Venema dengan semboyannya, “Improving the security of your site by breaking into it.”
                Meskipun lazim dilakukan, sebetulnya secara keilmuan pentest itu kurang tepat. Ada beberapa masalah terkait dengannya. Masalah yang pertama adalah pentest dilakukan pada tahap akhir dari siklus pengembangan sistem. Jika pentes menemukan celah keamanan, sudah terlambat untuk dilakukan perbaikan. Jika diperbaiki juga membutuhkan biaya yang lebih mahal.
                Hal kedua, dan sangat penting, pentest mencoba mencari kesalahan dalam satu satuan waktu. Batasan dari pekerjaan ditentukan oleh ketersediaan waktu, bukan kelengkapan dari pengujian. Sebagai contoh, pekerja pentest diberi waktu satu bulan. Selama satu bulan itu, pelaku pentest mencoba mencari kelemahan sistem. Setelah satu bulan, laporan dibuat. Bisa jadi sesungguhnya untuk menguji keseluruhan sistem dibutuhkan waktu tiga bulan, akan tetapi karena metodologi pentest berbasis waktu, maka selesai atau tidak selesai, pekerjaan dianggap selesai.
                Jika pekerja pentest menemukan celah keamanan, ia dinyatakan sukses. Jika tidak ditemukan celah keamanan, apakah ini merupakan jaminan sistem aman? Tidak ditemukannya celah keamanan mungkin disebabkan pelaku pentest belum mencapai bagian yang bermasalah (karena keterbatasan waktu). Bisa juga pelaku pentest masih belajar sehingga dia belum dapat menemukan celah yang seharusnya dapat ditemukan. Atau, bahkan pelaku pentest sebenarnya tidak bekerja. Intinya, tidak ditemukan masalah tidak menjadi jaminan tidak ada masalah.
                Hasil pentest tentu saja bisa menjadi tidak merepresentasikan kondisi keamanan sesungguhnya, tetapi hanya sebagai sebuah snapshot keamanan yang diuji dengan cara dan waktu yang terbatas. Bahayanya adalah jika pemilik sistem merasa aman. Ini dikenal dengan istilah false sense of security.
                Analogi pentest mungkin seperti ini. Anda diminta untuk menguji keamanan dari sebuah gedung dengan cara mencoba menjebol dindingnya. Misalnya, Anda diminta menendang dindingnya atau menabraknya dengan motor. Tentu ini bukan cara terbaik untuk menguji keamanan sebuah bangunan. Cara yang lebih benar adalah dengan cara melihat dokumen desain (untuk memastikan bahwa ketebalan dinding memang sudah sesuai dengan standar atau tiang sudah diletakkan pada tempat yang benar) dan menguji di lapangan (untuk memastikan bahwa desain memang benar-benar diimplementasikan bukan sekedar ada di dokumentasi saja). Secara keilmuan, cara yang terakhir itu yang lebih benar.
                Apakah pentest tidak bermanfaat? Tentu saja pentest bermanfaat. Hanya saja kita harus paham batasan yang ada sehingga dapat menginterpresentasikan hasil pentest lebih baik dan pada tempatnya. Pentest dapat menjadi titik awal dari sebuah evaluasi keamanan. Setelah dilakukan pentest, dapat dilakukan evaluasi keamanan yang lebih menyeluruh. Hasil dari ini dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keamanan dengan lebih baik.
“Hasil pentest tentu saja bisa jadi tidak merepresentasikan kondisi keamanan sesungguhnya.”

Jumat, 17 Agustus 2012

Membuat Banner Sederhana

          Di artikel ini Saya akan membahas tentang Membuat Banner Sederhana menggunakan Software Adobe Photoshop dengan versi CS3.

Tahap :

1. Buka aplikasi Adobe Photoshop dengan versi apapun tidak masalah. Setahu Saya setiap versi memiliki beberapa persamaan. Jadi, cara ini bisa diterapkan di beberapa versi.

2. Setelah terbuka, klik New atau dengan shortcut Ctrl+N.

3. Tentukan nama File Anda, "Width, Height, Resolution, Color Mode, dan Background Contents" sesuai keinginan Anda. Jika sudah, klik OK.
Maka akan muncul lembar kerja baru.

4. Tentukan warna foreground/background color, dengan double click pada menu Color yang berada di sisi kanan lembar kerja. Disini Saya memilih warna biru.
Setelah itu klik OK.
Kemudian (biasanya) bisa dengan menekan tombol Alt+Del.
Lalu akan menjadi seperti dibawah ini.

5. Lalu, pilih Brush Tool yang berada di sisi kiri lembar kerja atau Tool Box.

6. Setelah itu, tentukan warna Foreground, dengan Double Click di kotak pertama yang berada di menu Color di sebelah kanan lembar kerja.
Jika sudah, tentukan Model atau Jenis Brush yang terdapat pada menu atasnya. Pilih Model atau Jenisnya dan juga Master Diameter.
Kemudian, sapukan Brush di area lembar kerja Anda sesuai dengan Model atau Bentuk yang Anda inginkan.

7. Setelah Anda selesai menyapukan Brush pada area lembar kerja, maka kurang lebih hasilnya seperti yang Saya kerjakan di bawah ini.

Pilih juga bentuk Brush yang lainnya. Agar mendapatkan Desain yang menarik.
Sesuaikan desain sapuan Brush hingga mendapatkan hasil yang menarik.

8. Langkah selanjutnya pada Tool Box, pilih menu untuk membuat Teks (T).
Klik pada lembar kerja, dan tentukan tulisan yang akan Anda buat.
Jika sudah, pada kotak Layers yang berada di pojok kiri bawah. Klik kanan pada Layer Teks yang baru Anda buat. Lalu pilih Rasterize Type.

9. Kemudian Double Click pada Layer Teks yang sudah di Rasterize. Kemudian tentukan Layer Style yang Anda suka dan sesuaikan dengan kreatifitas Anda sendiri hingga mendapatkan hasil yang terbaik.
Seperti di bawah ini.
Buatlah berulang-ulang dengan membuat Teks lagi. Lalu sesuaikan Layer Style juga, dengan mengatur penempatan posisi teks yang Anda buat. Aturlah dengan baik dengan memanfaatkan options yang berada di dalam kotak Layer Style.
Jika selesai, maka Anda akan mendaptkan hasil kurang lebih seperti yang saya buat dengan sederhana.


              Sekian dari Saya, lebih dan kurangnya dari penjelasan artikel di atas mohon dimaklumi. Jika kurang jelas, bisa di tanyakan.

Kamis, 24 Mei 2012

Pengkabelan Dalam Jaringan Komputer

Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan terminator diujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel Coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik). Akan dibahas sedikit bagaimana komputer terhubung satu sama lain, mulai dari teknologi kabel Coaxial hingga teknologi laser. Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis kabel UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel berikut :
Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering Digunakan
Topologi Jaringan
Jenis Kabel Yang Umum Digunakan
Topologi Bus
Coaxial, twisted pair, fiber
Topologi Ring
Twisted pair, fiber
Topologi Star
Twisted pair, fiber

Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu:
·Coaxial cable
·Fiber Optik
·Twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair)

a) Kabel Coaxial
Dikenal dua jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil). Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”) Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut :
· Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang cukup lebar).
· Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
· Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
· Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
· Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
· Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
· Setiap segment harus diberi ground.
· Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
· Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

 
Kabel Coaxial Thicnet dan Thinnet

Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”) Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :

· Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
· Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
· Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).
· Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
· Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
· Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
· Panjang minimum antar TConnector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
· Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).

b) Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber*Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.


 
Kabel Fiber Optik

c) Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair (STP) dan unshielded twisted pair (UTP). STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.

Kategori Twisted Pair Cable

Kategori kabel
Type
Feature
Type CAT 1
UTP
Analog [biasanya digunakan di perangkat telephone pada umumnya dan jalur ISDN(Integrated Service Digital Network). Juga untuk menghubungkan modem dengan line telepon]
Type CAT 2
UTP
Up to 1 Mbits (sering digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 3
UTP, STP
16 Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi token ring atau 10BaseT)
Type CAT 4
UTP, STP
20 Mbits data transfer (biasanya digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 5


100 Mbits data transfer / 22 db
Type CAT 5enhanced
UTP, STP
1 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10 Gbit/s up to 25 meters . 20,2 db (Gigabit Ethernet)
Type CAT 6
Up to 155 MHz or 250 MHz
2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10 Gbit/s up to 25 meters . (Gigabit Ethernet)
Type CAT 7
Up to 200 MHz or 700MHz
Giga-Ethernet / 20.8 db (Gigabit Ethernet)

Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola Star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax, karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa grade atau kategori dari kabel twisted pair. Kategory tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah : Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa). Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps. 

 
Kabel UTP, STP dan Konektor RJ-45

UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
Kategori 5 atau 5e adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan, baik pada 10 Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Konector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.
 
UTP cable CAT 5

Straigt Cable

Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, seperti tabel 6 :
Standar Pemasangan Kabel UTP pada Konektor RJ-45
Pin 1 wire color :
White/orange
Pin 2 wire color :
Orange
Pin 3 wire color :
White/green
Pin 4 wire color :
Blue
Pin 5 wire color :
White/blue
Pin 6 wire color :
Green
Pin 7 wire color :
White/brown
Pin 8 wire color :
Brown

Crossover Cable

 
Dasar Koneksi Crossover Untuk Kabel UTP

 
Pemasangan Kabel UTP Untuk Crossover

Topologi Jaringan dan Tipe Jaringan

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah Bus, Token-Ring, dan Star Network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

a)Topologi Bus
Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan.
Topologi Jaringan Bus
Keuntungan
· Hemat kabel
· Layout kabel sederhana
· Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat
dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
Kerugian
· Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
· Kepadatan lalu lintas pada jalur utama
· Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di
sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami
gangguan
· Diperlukan repeater untuk jarak jauh.

b)Topologi Token Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.
Topologi Jaringan Token-Ring
 
Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu. Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.

c) Topologi Star
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau HUB. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Topologi Jaringan Star
Keuntungan
· Paling fleksibel
· Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu
bagian jaringan lain
· Kontrol terpusat
· Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan
jaringan.
Kerugian
· Boros kabel
· Perlu penanganan khusus
· Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis.

Type Jaringan
Type Jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type jaringan, yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.

a) Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.

Keunggulan
· Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai workstation.
· Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
· Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.

Kelemahan
· Biaya operasional relatif lebih mahal.
· Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
· Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

b) Jaringan Peer To Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.

Keunggulan
· Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
· Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
· Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

Kelemahan
· Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
· Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
· Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
· Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

Sejarah Jaringan dan Jenis-Jenis Jaringan

            Pada tahun 1940-an di Alerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer secara bersama. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada tuntutan sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer.
 Time Sharing System
Selanjutnya konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer.
 Distributed Processing
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat dunia yang disebut dengan istilah WAN (Word Area Network).
 
Jenis-jenis jaringan

Secara umum jaringan komputer terdiri atas lima jenis :
a)Local Area Network (LAN)
Merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
b)Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
c) Wide Area Network (WAN)
Jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
d)Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
e)Wireless (Jaringan tanpa kabel)
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

Sabtu, 21 April 2012

Aturan Main dan Etika Seorang Hacker


                Setiap profesi mempunyai kode etik, tidak terkecuali seorang hacker. Seorang hacker sejati akan taat kode etik hacker dan akan mencoba sejauh mungkin menghindari tindakan-tindakan yang dapat merugikan orang lain demi kepentingan pribadi. Apabila seseorang ingin menjadi seorang hacker dan tidak ingin menyimpang dan merugikan orang lain maka pahami etika seorang hacker dan aturan main yang berlaku.
Etika
                Berikut ini adalah 6 etika hacker yang ditulis Steven Levy dalam bukunya “Hackers: Heroes of the Computer Revolution” 1984 :
1.       Akses komputer  - apapun yang mengajarkan kepada Anda bagaimana dunia ini akan berjalan/bekerja – harus dilakukan tanpa batas & total. Selalu mengutamakan pengalaman lapangan.
2.       Semua informasi harus bebas, tidak disembunyikan.
3.       Tidak percaya pada autoritas, percaya pada desentralisasi.
4.       Seorang hacker hanya dinilai dari kemampuan hacking, bukan kriteria buatan seperti gelar, umur, posisi, atau suku bangsa.
5.       Seorang hacker membuat seni dan keindahan di komputer.
6.       Komputer dapat mengubah hidup Anda menjadi lebih baik.
Aturan Main
                Kemudian Scorpio menjelaskan aturan main untuk menjadi seorang hacker, yang dituliskan kembali oleh Bapak Onno W. Purbo, sebagai berikut :
1.       Di atas segalanya, hormati pengetahuan dan kebebasan informasi.
2.       Memberitahukan System Administrator akan adanya pelanggaran keamanan/lubang keamanan yang Anda lihat.
3.       Jangan mengambil keuntungan yang tidak fair dari hack.
4.       Tidak mengumpulkan dan mendistribusikan software bajakan.
5.       Tidak mengambil resiko bodoh – selalu mengetahui kemampuan sendiri.
6.       Selalu bersedia untuk secara terbuka/bebas/gratis memberitahukan dan mengajarkan berbagai informasi dan metode yang diperoleh.
7.       Tidak pernah hacking suatu sistem untuk mencari uang.
8.       Tidak pernah memberikan akses ke seseorang yang akan memberikan kerusakan.
9.       Tidak pernah secara sengaja menghapus dan merusak file pada komputer yang di hack.
10.   Hormati mesin yang di hack, dan memperlakukannya seperti mesin sendiri.

Warna-warna Pelaku Hacking


White Hacker
             Hacker adalah pelaku hacking dimana mereka mengutak-atik sistem komputer dengan tujuan tertentu. Hacker sebenarnya dianggap sebagai tindakan positif apabila dilakukan dengan tujuan untuk mencari dan menemukan bug dari suatu produk aplikasi. Sehingga si pengembang produk aplikasi dapat dengan percaya diri meluncurkan atau merilis produk tersebut di pasaran berkat kinerja hacker. Bahkan pada tahun 1960, istilah hacker dipakai sebagai sebutan bagi orang-orang jenius di bidang komputer
Black Hacker
            Namun, apabila tujuan dari kegiatan mengutak-atik sistem komputer bertujuan untuk mencuri data, memodifikasi data atau aktifitas kriminal lainnya merupakan tindakan negatif dari hacker atau disebut dengan istilah cracker. Keberadaan crakcer ini yang perlu diwaspadai dan di antisipasi oleh banyak kalangan.
Gray Hacker
            Sedangkan untuk istilah ini digunakan untuk mereka yang tidak jelas dalam melakukan hacking (sebagian white, sebagian black). Seperti contohnya, mereka berhasil membobol suatu situs tanpa izin tetapi tidak melakukan kegiatan kriminal apapun di dalamnya. Biasanya mereka hanya meninggalkan identitas diri mereka seperti “hacked by ......”
Blue Hacker
            Sedangkan untuk istilah ini digunakan sebagai orang yang mengajarkan mengenai keamanan suatu sistem.

Hacker


                Untuk sebagian orang awam, istilah hacking sendiri mungkin identik dengan pembobolan sistem, pencurian data di internet yang selalu dihubungkan dengan apapun bentuk kejahatan-kejahatan dunia maya lainnya. Tampaknya persepsi tersebut tidak salah, namun tidak juga sepenuhnya benar. Kenapa dikatakan demikian? Artikel ini dibuat untuk meluruskan kembali makna hacking maupun hacker (orang yang melakukan hacking), yang identik dengan kejahatan di dunia maya. Untuk permulaan, ada baiknya kita memahami sejarah dan perkembanganya.
                Awalnya kata hacking muncul pada awal tahun 1960, diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer, khususnya komputer mainframe. Kata hacker sendiri mengacu pada seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya. Memang pada awalnya istilah hacking dan hacker memiliki konotasi yang positif.
                Pada tahun 1983, barulah istilah hacker mulai berkonotasi negatif. Kenapa dikatakan demikian, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer yang bernama “The 414s”. Kelompok yang berbasis di Milwaukee, Amerika Serikat ini dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos.
                Kesalahpahaman terhadap definisi hacker semakin parah dengan adanya sekelompok orang yang menyebut dirinya sebagai hacker, padahal bukan. Mereka hanya mengambil keuntungan atas tindakan mereka membobol situs atau sistem komputer.
                Definisi hacker sendiri sampai saat ini masih abu-abu . Apalagi dengan kenyataan yang terjadi di atas. Masyarakat memahami hacker sebagai sesuatu yang negatif karena salahpaham akan perbedaan istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa hacker yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus, dan lain-lain, padahal yang melakukan hal-hal tersebut adalah cracker. Cracker yang menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak atau yang lebih kita kenal dengan istilah bug. Dari bug inilah para cracker mulai melakukan aksinya, dengan menyusup dan merusak suatu sistem yang telah ada.
                Sesungguhnya hacker bukanlah perusak seperti yang dibayangkan oleh banyak orang awam diluar sana. Justru kita patut berterima kasih atas kehadiran mereka. Tanpa mereka, mungkin trend dotcommers tidak akan seramai saat ini. Berkat jasa mereka, internet yang saat ini kita rasakan terus berkembang dan terus diperbaiki dari segala kesalahan dan kekurangan sistem yang ada. Berbagai kelemahan yang ada terus dipublikasikan dan diperbaiki secara sukarela oleh para hacker. Bahkan satu hal yang membuat salut adalah rasa berbagi informasi dan ilmu antar anggota komunitas hacker yang justru tumbuh di dunia maya yang biasanya terkesan seorang hacker identik dengan antisosial.
                Di berbagai forum terdapat sebuah motto dari komunitas hacker yaitu “Hacking is an art”. Mungkin hacking sendiri tidak hanya sekedar seni, melainkan juga sebuah kreativitas.  Mengapa bisa dikatakan demikian? Satu hal yang bisa diperoleh, Algoritma merupakan sebuah seni membuat program. Karena membuat suatu algoritma dari sebuah aplikasi maupun sistem adalah unik, antara satu programmer dan progammer lainnya pasti berbeda. Meskipun maksud, fungsi dan tujuannya dari aplikasi maupun sistem itu sama, dapat dipastikan bahwa penulisan kode programnya akan berbeda. Disinilah cara pandang seorang hacker, dimana mereka melihat sebuah cara penulisan kode program sebagai sebuah karya seni.
                Dari sini kita dapat menarik kesimpulan bahwa hacking bukan hanya semata-mata sebuah ilmu, melainkan sebuah seni yang memerlukan kreativitas tinggi. Untuk menimbulkan daya kreativitas yang tinggi, maka diperlukan rasa keingintahuan yang tinggi pula. Bukan seorang hacker namanya jika dia hanya menunggu datangnya sebuah informasi, namun dia juga harus aktifmencari informasi. Namun sekarang timbul sebuah pro dan kontra baru. Sekarang tidak lagi memperdebatkan masalah definisi hacking itu sendiri, melainkan tentang sepak terjang hacker. Bagi seorang hacker segala informasi adalah free maka tidak ada lagi privasi. Selama ini hacker sejati memang tidak pernah merusak, mereka hanya sekedar mencoba masuk ke dalam sebuah sistem untuk mendeteksi kelemahan-kelemahan yang ada. Namun permasalahannya adalah bagaimana jika hacker tersebut masih newbie atau tergolong baru dan dia tidak mengetahui apakah yang dia lakukan itu adalah sesuatu yang merusak atau tidak. Maka jangan heran ketika pernah membaca di media elektronik, ada seorang hacker yang ditangkap padahal dia hanya iseng atau hanya mencoba-coba.

                Terlepas dari hal-hal di atas, terdapat batas yang tipis antara kreativitas dan kriminalitas dalam dunia maya. Jika salah melangkah sedikit saja, maka konsekuensinya adalah hukum atau penjara. Untuk itulah seorang hacker juga perlu memperhatikan etika-etika yang ada. Saat ini muncul istilah “Certified Ethical Hacker”, dimana seorang hacker dimungkinkan untuk memiliki sertifikasi bertaraf internasional dalam dunia hacking. Dengan sertifikasi ini secara legal seorang hacker dapat melakukan pekerjaannya dengan seizin dan sepengetahuan pemilik dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat keamanan pada suatu sistem. Meskipun demikian, kegiatan yang dilakukan tanpa sepengetahuan dan izin dari pemilik, walaupun memiliki tujuan yang baik justru mendapat ancaman hukuman yang sesuai jika sang pemilik sistem merasa tidak senang dengan perbuatan hacker.